Minggu, 29 September 2013

Novel : My Beautiful Sunrise


Judul : My Beautiful Sunrise
Penulis : Kyria
Genre : Adult Romance
Halaman : 328
Terbit :: August 2013
Penerbit :  Bentang Pustaka
ISBN : 9786027888616

SINOPSIS

Tiba-tiba tubuhku terasa lemas. Jantungku sudah bukan lagi berdebar, melainkan berderap tidak menentu. Mengenangmu, adalah memanggil kembali kenangan akan dosa dan pengkhianatan yang pernah kuperbuat.Bahkan, nyerinya masih terasa sangat nyata.


Satria... Kuhela napas berat. Setelah sibuk menghindarimu, akhirnya kita dipertemukan kembali. Bahagiakah aku? entahlah... Tidak mudah ternyata, menghadapi seseorang yang dulu pernah mengisi hati. Apalagi, seseorang itu juga pernah tersakiti.

Kukenang tegarmu saat perpisahan kita dulu. Kuharap akan kutemukan kembali hangat senyummu. Namun, kehadiranku kembali justru kausambut dengan tatapan dingin yang merobek hatiku. Kau yang sekarang seseorang dengan banyak penggemar, melenggang dengan gagah tanpa memedulikanku. Samar-samar, kini akulah yang terluka. Inikah karma? Atau aku yang terlalu banyak meminta?

"Aku mungkin tak mengenalnya, tetapi akan terus mengingatnya...."


CUPLIKAN My Beautiful Sunrise

Cuplikan 1

Satria tengah menjawab pertanyaan kedelapan mengenai tipe wanita idamannya saat suara itu mengusiknya.
“Maaf terlambat. Ada perbaikan jalan tadi, jadi aku harus memutar.”
Satria tersentak, lalu berhenti menulis. Dia mengangkat pandangannya ke arah sumber suara itu.
“Satria, ini fotografer yang bertugas hari ini,” Tina memperkenalkan wanita yang masih terengah-engah itu. “Indah.”
Indah berusaha menenangkan diri. Dia bisa melihat Satria menatapnya tanpa kedip selama beberapa detik.
“Indah.” Wanita itu mengulurkan tangannya dengan raut sewajar mungkin. Tenang.
Satria mengamati beberapa saat sebelum menerima uluran tangannya. “Satria.” Tenang.
Tangan keduanya terpisah.
Indah segera melemparkan pandangannya kepada Tina, sementara Satria segera kembali ke kuesionernya.


Cuplikan 2

“Kalau ada perempuan yang sudah memakai cincin pertunangan, laki-laki mana yang berani mendekati?” ucap Satria tiba-tiba dengan nada tajam. Indah tertohok, spontan kedua rahangnya mengejang. Dia melemparkan tatapan tajam ke arah spion depan yang disambut oleh tatapan Satria dengan cara yang sama.
Indah mendengus, marah dengan sindiran Satria.
Dia tahu benar apa arti cincin tersebut bagi Indah. Kenapa dia harus mengungkit-ungkitnya? Indah mulai merasa geram.
“Tunangan? Memang tunangan Kakak di mana? Kok, aku tidak pernah melihatnya?” tanya Setya lagi.
Indah menelan ludahnya. “Tidak, dia sudah .…”
“Di akhirat,” tukas Satria pendek.
Setya terperanjat, begitu juga Indah.
Raut Setya berubah segan. “Ah, maaf, Kak Indah, aku tidak tahu, kalau—”
“Tidak apa-apa,” potong Indah cepat dengan wajah sedikit pucat. Sekali lagi dia dan Satria saling bertukar tatapan tajam. Jika saja di dalam mobil itu tidak ada Setya, Indah pasti sudah mengungkapkan kemarahannya.
“Berhenti di sini saja!” ujar Indah ketus.
Satria lantas menepikan mobilnya dan Indah mengucapkan terima kasih sebelum turun dengan setengah membanting pintu.
“Dasar!” decak Satria. “Suara bantingannya lebih keras dari ucapan terima kasihnya!” kecamnya sambil kembali menjalankan mobil.




sumber: http://author-kyria.blogspot.com/2013/07/3rd-novel-my-beautiful-sunrise.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar